Toyota terus mengembangkan mobil dual mesin alias hybrid. setelah sukses dengan mobil hybrid, kini pabrikan Jepang bersiap untuk show mobil hybrid konsep terbaru dengan nama Toyota NS4.
Ajang North American Internasional Auto Show di Detroit akan menjadi tempat untuk memperlihatkan mobil hybrid terbaru dari toyota. Sebelum show dahsyat ini dibuka bulan depan Januari 2012, Toyota ingin menggoda imajinasi para pecintanya dengan memperlihatkan gambar mobil hybrid baru ini. Pada gambar akan terlihat lampu depan mobil ini dianugerahi desain yang mengalir dan futuristik.
Namun spesifikasi detail mobil keluaran Toyota ini masih enggan bicara banyak mengenai teknlogi-teknologi apa yang akan mereka terapkan di mobil tersebut. Mobil hybrid NS4 kemungkinan memiliki tiga konsep alternatif bahan bakar dan teknologi terbaru dari Hybrid Synergy Drive (HSD) seperti yang digunakan Toyota pada mobil-mobil Lexus.
Sebelumnya toyota sudah pernah mengungkapkan mengenai teknologi ini akan membentuk tulang punggung baru dari strategi masa depan Toyota dan Lexus, mereka akan memperbaharui 25 model dalam jangka waktu dua tahun ke depan,
» Read More...
LIBURAN murah sudah jadi agenda penting baru bagi kelas menengah Indonesia. Maka, waktu pembelian tiket berperan penting dalam menentukan berapa bujet yang akan dihabiskan. Kapan waktu yang tepat? Nah, akhirnya ada jawaban yang cukup ilmiah untuk menjawab pertanyaan tersebut.
CheapAir.com merupakan situs belanja tiket yang secara serius melakukan studi atas harga tiket untuk 4.191.533 penerbangan sepanjang 2013. Dari mulai pembelian 320 hari sebelum terbang hingga sehari sebelumnya. Sayangnya, penerbangan yang diriset sebatas penerbangan domestik di Amerika Serikat saja.
Hasilnya, ternyata waktu paling tepat untuk membeli secara ratarata ialah 54 hari sebelum terbang.
`Untuk penerbangan domestik, kami menemukan pola hampir serupa. Waktu paling buruk untuk membeli tiket ialah dua minggu sebelum penerbangan', tulis Cheap Air dalam laman situsnya.
Harga tiket paling tinggi ialah sehari sebelum terbang. Kedua tertinggi? H-2 terbang. Demikian seterusnya.
Membeli jauh-jauh hari, misalnya mendekati setahun sebelum terbang, ternyata juga tidak menjanjikan harga lebih murah. Harga jual tiket saat pertama kali dijual, lazimnya H-331 sebelum keberangkatan, justru bukan termurah. Harga itu biasanya stabil selama empat bulan, lalu perlahan turun selama tiga setengah bulan jelang keberangkatan.
Kemudian, harga terus turun, menyentuh titik terendah rata-rata di hari ke-54 sebelum terbang, dan kembali bergerak naik. `Pendeknya, antara H-29 sampai H-104 ialah hari saat maskapai menawarkan tiket termurah. Kami menyebut periode ini `waktu terbaik memesan (prime booking window)' ketika harga tiket bisa US$10 (sekitar Rp115 ribu) di bawah rata-rata', lanjut Cheap Air.
Perlu dicatat, gap harga antara waktu harga paling mahal dan paling murah bahkan bisa mencapai US$312 (sekitar Rp3,58 juta).
Temuan itu tentu tidak bisa digeneralisasi begitu saja untuk semua destinasi. Pada akhirnya, setiap rute penerbangan punya pola harga sendiri.
Penerbangan pada masa liburan tentu selalu lebih mahal. Semisal, tiket terbang ke Eropa pada musim panas malah lebih baik dibeli 319 hari sebelum terbang.
Namun, kesimpulan umum, membeli tiket terlalu dekat dengan hari penerbangan salah. Pun, membeli terlalu awal.
`Tapi, masih lebih baik membeli terlalu awal daripada terlalu lambat.
Rerata harga tiket lebih awal US$33 (sekitar Rp380 ribu) lebih mahal daripada saat prime booking window.
Membeli terlambat dari prime booking window bisa dikenai harga US$73 (sekitar Rp840 ribu) lebih mahal', imbuh Cheap Air.
Adapun untuk penerbangan internasional dari AS ke kawasan Pasifik termasuk Indonesia, saat terbaik membeli tiket ialah H-70 (HuffingtonPost/Ghe/E-2/Media Indonesia, 06/03/2014)
» Read More...