Ganjar Dorong Infrastruktur Pariwisata

DUA tahun masa kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditandai dengan masifnya pembangunan infrastruktur. Setelah Tahun Infrastruktur dicanangkan pada 2014 dan 2015, Ganjar kini menggebrak 2016 dengan mencanangkan Tahun Infrastruktur Pariwisata.

Pendeknya, sarana prasarana yang berkaitan dengan pariwisata Jawa Tengah (Jateng) bakal dipacu. Ganjar ingin pariwisata provinsi menjadi penggerak perekonomian masyarakat.

“Jateng memiliki banyak potensi wisata yang dapat mengangkat pendapatan asli daerah (PAD). Tapi, saat ini sarana dan prasarana kurang memadai, khususnya jalan. Nah, kita mau bangun yang bagus. Kalau pariwisatanya oke akan menarik simpul ekonomi kreatif masyarakat,“ kata Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin.

Ganjar sebenarnya telah memulai program ini sejak akhir 2015. Di luar pembahasan APBD 2016 yang memfokuskan pada penambahan anggaran pembangunan infrastruktur di sekitar objek wisata, sejumlah langkah taktis juga telah ia canangkan.

Kunjungan kerjanya ke Belanda pada 3-5 Oktober 2015 lalu menghasilkan kerja sama signifikan bidang pariwisata.Mulai 10 November 2015, gambar-gambar Candi Borobudur menempel manis di trem-trem di Rotterdam, Amsterdam, dan beberapa kota besar `Negeri Kincir Angin'. Menyongsong bertambahnya wisatawan Belanda, sejumlah paket wisata pun dirancang.Tak hanya wisata mainstream, paket wisata minat khusus pun ditawarkan.Seperti tracking Merapi, tur ke Dieng, atau living in Karimunjawa.

Berkat tangan Ganjar Pranowo pula, Jawa Tengah akhirnya memiliki kebun raya, yaitu Kebun Raya Baturraden.Kebun raya ini sebelumnya mangkrak 14 tahun, tapi akhirnya di-launching pada 19 Desember 2015. Jateng juga punya Kepulauan Karimunjawa di Kabupaten Jepara. Dengan menggandeng pengusaha, BUMN, dan BUMD, dana CSR yang terkumpul bisa membantu krisis listrik di wilayah itu. Karimunjawa bisa menikmati listrik selama 12 jam. Ganjar bahkan bertekad listrik bisa hidup selama 24 jam.

Namun, penghambat pariwisata Karimunjawa bukan hanya listrik.Ganjar pun melobi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk membangun Pelabuhan Legon Bajak Karimunjawa sehingga kapal besar bisa berlabuh.Frekuensi pelayaran Let's Go Karimunjawa pun ditambah.

Kota Lama Semarang pun tak luput dari perhatian Ganjar. Pada malam Tahun Baru 2016, ia menetapkan Kawasan Kota Lama sebagai destinasi wisata Jawa Tengah. Sebagai konsekuensi, ia mendorong Pemerintah Kota Semarang mempercepat revitalisasi.

Kawasan lain yang menjadi perhatian Ganjar ialah pegunungan Dieng. Ia telah meminta Bupati Wonosobo dan Bupati Banjarnegara membuat kesepakatan kerja sama untuk menata kawasan ini.

Ganjar menegaskan sarana transportasi menuju objek pariwisata ialah bagian penting yang harus segera dibereskan. Ia menginginkan sambungan jalur kereta di daerah wisata, penyelesaian segera jalan Tol Semarang-Solo dan Tol Jawa.

Mendukung program Tahun Infrastruktur Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jateng tak ketinggalan bergerak. Kepala Disbudpar Jateng Prasetyo Ariwibowo menyatakan akan menggencarkan promosi lewat internet lebih masif, menggandeng kemitraan dengan sejumlah pihak, dan juga menambah kalender event wisata. Targetnya, bisa meraih 26,42 juta wisatawan. (HT/N-1) Media Indonesia, 14/01/2016, Halaman 24

0 komentar:

Post a Comment